SEPERTI antre di puskesmas saja. Membeli es kelapa muda di warung Pak Jimin, Jalan Dokter Cipto harus menggunakan kartu antrean.
Urusan mengantre biasanya memang hanya terjadi pada saat bulan puasa. Maklum, pada bulan suci umat Islam itu, pembelinya membludak. "Sehari paling tidak habis dua ribu gelas," ujar Jimin (45), pemilik warung. "Makanya, kalau tidak memegang kartu antrean, tidak dilayani," cetus warga Kelurahan Bugangan Gang V/27, Kecamatan Semarang Timur, ini dengan mimik serius.
Di luar bulan Ramadan, warung yang juga menjual nasi kucing dan aneka gorengan ini tetap dikerubuti pengemarnya. Dalam sehari paling tidak dia menghabiskan 700 butir kelapa muda dan 75 kilogram gula pasir. Hebatnya, es degan sebanyak itu habis hanya beberapa saat setelah ashar.
Untuk melayani pelanggan, Pak Jimin dibantu tujuh karyawan. Warung ini buka sejak tahun 1983. "Dari dulu jualan di Jalan Dr Cipto. Cuma tempatnya saja yang geser-geser. Sekarang di depan dealer Tunas Jaya," jelas pria kelahiran Cepu ini.
Di antara deretan warung es kepala muda, warung ini memang yang paling fenomenal. Setiap waktu ramai dikerubuti pelanggan. Rahasianya, menurut Pak Jimin, karena menggunakan air kelapa murni. “Tidak menggunakan campuran air, sehingga rasanya pasti segar," bebernya.
Segelas es kelapa muda, dengan atau tanpa tape dihargai Rp 2.000 per gelas. Tanpa es lebih mahal lima ratus rupiah. Selain itu, warung ini menyediakan nasi kucing dan aneka gorengan seperti bakwan, timus, dan mendoan dengan harga murah meriah. Selain untuk melepas dahaga, warung ini juga cocok untuk tempat bersantap pagi atau siang. (panji)
Urusan mengantre biasanya memang hanya terjadi pada saat bulan puasa. Maklum, pada bulan suci umat Islam itu, pembelinya membludak. "Sehari paling tidak habis dua ribu gelas," ujar Jimin (45), pemilik warung. "Makanya, kalau tidak memegang kartu antrean, tidak dilayani," cetus warga Kelurahan Bugangan Gang V/27, Kecamatan Semarang Timur, ini dengan mimik serius.
Di luar bulan Ramadan, warung yang juga menjual nasi kucing dan aneka gorengan ini tetap dikerubuti pengemarnya. Dalam sehari paling tidak dia menghabiskan 700 butir kelapa muda dan 75 kilogram gula pasir. Hebatnya, es degan sebanyak itu habis hanya beberapa saat setelah ashar.
Untuk melayani pelanggan, Pak Jimin dibantu tujuh karyawan. Warung ini buka sejak tahun 1983. "Dari dulu jualan di Jalan Dr Cipto. Cuma tempatnya saja yang geser-geser. Sekarang di depan dealer Tunas Jaya," jelas pria kelahiran Cepu ini.
Di antara deretan warung es kepala muda, warung ini memang yang paling fenomenal. Setiap waktu ramai dikerubuti pelanggan. Rahasianya, menurut Pak Jimin, karena menggunakan air kelapa murni. “Tidak menggunakan campuran air, sehingga rasanya pasti segar," bebernya.
Segelas es kelapa muda, dengan atau tanpa tape dihargai Rp 2.000 per gelas. Tanpa es lebih mahal lima ratus rupiah. Selain itu, warung ini menyediakan nasi kucing dan aneka gorengan seperti bakwan, timus, dan mendoan dengan harga murah meriah. Selain untuk melepas dahaga, warung ini juga cocok untuk tempat bersantap pagi atau siang. (panji)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !